Ester
Nats : Ester 1-10

Ester dikenal sebagai ratu yang dipilih oleh Raja Ahasyweros dari Kerajaan Persia. Ia adalah seorang gadis cantik keturunan Yahudi yang tinggal di Persia pada zaman pembuangan umat Tuhan ke Babel. Singkat cerita setelah diangkat menjadi ratu, terjadi sebuah peristiwa di mana semua bangsa Yahudi yang ditinggal disana akan dibunuh dan dimusnahkan atas rencana jahat Haman. Mordekhai, sebagai pengasuh Ester memberitahu dan meminta Ester untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Akhirnya oleh campur tangan Tuhan atas perbuatan Ester dan Mordekhai, bangsa Yahudi pun selamat dan mereka bersukacita serta merayakannya sebagai perayaan Purim yang diperingati sampai sekarang dalam agama Yahudi.
Dari kisah Ester ini, ada 2 kebenaran yang sangat penting:
1. Allah bekerja di dalam kehidupan kita.
Dalam kitab Ester, tidak ada sekalipun disebut nama Tuhan/Allah. Namun, pekerjaan Tuhan nyata di tengah-tengah orang Yahudi. Allah bekerja bahkan disaat kita merasa Allah tidak hadir. Dalam kitab ini juga tidak disebutkan terdapat mujizat yang terjadi seperti kitab perjanjian lama lainnya yaitu Allah memberi tiang awan dan tiang api, memberikan manna, laut terbelah, dan lain-lain. Yang berbeda dari kisah ini dimana kita belajar bahwa semua peristiwa yang terjadi dari hal-hal yang kecil sekalipun, Tuhan turut campur tangan.
Selama 70 tahun Tuhan mendisiplin bangsa Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkan pemusnahan terjadi. Tuhan hadir dan terlibat dalam kehidupan pribadi Ester. Tuhan memakai Ester untuk menyelamatkanya. Begitu juga Tuhan terlibat dalam kehidupan pribadi kita, walaupun seakan Tuhan tidak hadir dan mujizat-mujizat yang spektakuler tidak terjadi.
Hiduplah dengan iman kepada Tuhan, bukan dengan melihat (2 Kor 5:7). Tuhan turut bekerja dalam keseharian kita. Bahkan lewat cara-cara sederhana. Tuhan mungkin tidak melakukan mujizat ketika kita berdoa meminta kesembuhan atas penyakit kanker dan langsung disembuhkan ketika kita mengucapkan kata “amen”. Tapi sebaliknya Tuhan bekerja lewat proses pengobatan, operasi, perawatan, dll. Tuhan mungkin tidak langsung mendatangkan orang dermawan yang dapat membayarkan semua hutang kita, tapi bersyukur karena Tuhan masih memberikan kita kesehatan untuk bekerja dan mencicil semua hutang kita. Tuhan mungkin tidak akan langsung memberikan list pertanyaan ujian beserta jawabannya ketika kita berdoa memohon bantuan-Nya, tetapi lewat kita belajar, Tuhan yang memberikan kita hikmat dan ingatan yang baik untuk mengerjakan ujian kita.
2. Kekuatan pengaruh satu orang.
Ester diceritakan sebagai pahlawan wanita bangsa Yahudi. Ia dengan berani walaupun harus mengorbankan nyawanya bertemu dengan raja, dan dengan cara serta penyertaan Tuhan menyelamatkan bangsa Yahudi.
Dunia selalu meremehkan kekuatan satu orang. Satu orang dianggap tidak bisa melakukan apa-apa dibanding dengan banyak orang. Tapi dari kisah ini, Ester yang satu orang saja bisa dipakai Tuhan untuk mempengaruhi, maka segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin bagi satu orang saja yang disertai Tuhan, yang berkomitmen penuh dan sungguh-sungguh melakukan apa yan Tuhan mau.
Dari sejarah kehidupan manusia terdapat juga tokoh-tokoh yang dengan satu orang membuat sebuah perbedaan dan pengaruh besar. Seperti Galileo Galilei, seorang ilmuwan yang menentang bahwa bumi adalah pusat tata surya, dan matahari lah yang mengelilinginya. Dia dikucilkan serta dianggap aneh oleh ilmuwan dan orang banyak. Namun, akhirnya terbukti bahwa dia benar. Banyak contoh lain seperti Martin Luther, Beethoven, Abraham Lincoln, Ahok yang kita kenal sebagai Gubernur DKI Jakarta satu-satunya yang memberantas korupsi dengan tegas dan tidak takut karena melakukan kebenaran, dan lain sebagainya. Tuhan memakai dan melimpahkan kekuatan juga kepada Nabi Nuh, Yosua, Simson, Daud, dan sebagainya.
Bersedia dan relakah kita untuk dipakai sebagai agen-agen perubahan? Melakukan sebuah perbedaan dan mempengaruhi banyak orang? Buatlah perbedaan karena Tuhan, beranilah untuk melakukan hal yang benar walaupun tidak ada satu pun orang yang berbuat benar.
Berhentilah untuk bertanya, kenapa saya dilahirkan di keluarga yang seperti ini? Berhenti bertanya, kenapa saya tidak seperti orang lain yang sekolah di sekolah bagus? Berhenti bertanya, kenapa saya tidak ditempatkan untuk bekerja di perusahaan besar? Percayalah Tuhan memiliki rencana yang indah dan Ia turut bekerja dalam kehidupan kita.