top of page

Ayub


Nats : Ayub 1

Ayub memiliki beberapa keistimewaan :

1. Kekayaan

Ayub adalah seorang laki-laki yang sangat kaya, disebutkan pada ayat yang ketiga Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga Ayub adalah orang yang terkaya dari semua orang di sebelah timur. Kekayaan yang dimiliki Ayub membuat Ayub menjadi sangat istimewa di hadapan manusia. Begitu pun seperti halnya orang kaya lainnya. Pasti memiliki keistimewan sehingga lebih didahulukan dibanding orang lain yang biasa-biasa saja atau miskin. Kita sering melihat contoh nyata seperti di bank, orang yang memiliki rekening prioritas pasti akan didahulukan tanpa harus mengantri panjang. Orang yang memiliki mobil mewah pasti akan parkir di area khusus untuk mobil mewahnya atau parkir valet, dsb.


2. Karakter

Ayub istimewa karena karakter nya yang saleh dan jujur serta takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan (ay.1). Karakter nya itu diakui oleh Allah sendiri , sehingga Ayub menjadi istimewa di hadapan Tuhan bukan hanya di hadapan manusia.


Hari-hari ini orang lebih mementingkan kekayaan daripada karakter. Semua orang berusaha untuk mengejar kesuksesan pribadi dan menjadi istimewa di hadapan orang lain. Apa sih karakter itu? Karakter adalah sikap hati kita yang terlihat dari luar siapa sebenarnya kita. Membangun karakter penting karena karakter itu lah yang dilihat Tuhan. Dalam firmannya pada ayat nya yang kedelapan tertulis : Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang sedemikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan mejauhi kejahatan.” Tuhan melihat karakter yang dimiliki Ayub.


Kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian orang, namun karakter dapat dimiliki oleh semua orang dengan belajar untuk membangunnya. Kekayaan bersifat sementara namun karakter bersifat kekal. Kekayaan bisa saja hilang seketika, tapi karakter melekat pada pribadi kita. Karakter berguna bagi semua orang, tetapi kekayaan bisa berbahaya bagi sebagian orang.

Inilah yang Yesus mau bahwa kita mengejar karakter. Sehingga ketika Tuhan datang untuk kedua kalinya Ia tidak akan bertanya seberapa banyak hartamu? Tetapi seberapa banyak karakter yang sudah kita bangun?


Kekayaan bukanlah sesuatu yang penting bagi Ayub karena dia telah jatuh miskin namun karakternya mencerminkan kesaksian hidupnya yang luar biasa.


Apa saja karakter yang dimilikinya?


1. Saleh dan jujur (blameless and upright)

Dalam konsep perjanjian lama blameless menggambarkan hewan korban yang tidak bercacat/bernoda. Untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, harus yang tidak bercacat. Berarti yang dimaksud blameless disini adalah orang yang tidak ditemukan kesalahan. Blameless bukan berarti sinless. Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Namun waktu kita percaya, kita dibenarkan oleh Kristus tetapi kita juga masuk dalam proses pengudusan dimana kita bisa blameless jika kita membereskan setiap dosa kita terhadap sesama dan Tuhan. Kita menjadi blameless karena anugerah Tuhan dan pengampunan-Nya bagi setiap kita.


Upright/Straight artinya hidup lurus, hidup taat dengan firman Tuhan. Tanpa bertanya Tuhan kenapa saya harus melakukan ini itu, kenapa saya diuji seperti ini, kenapa ini dan itu. Ditengah masalah yang dihadapi Ayub, Ayub malah berkata : “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (ay.21). Dan selanjutnya di ayat 22: Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Hidup yang blameless tidak membenarkan dirinya sendiri, tetapi meminta ampun datang kepada Tuhan sehingga hidupnya straight.


2. Takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.

Ayub menguduskan anak-anaknya setiap kali mereka melakukan pesta. Ia berkata mungkin anak-anakku telah mengutuki Allah di dalam hati dan berbuat dosa, sehingga Ayub menguduskan mereka serta -mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan (ay.4-5). Sikap Ayub menggambarkan bagaimana Ia takut akan Tuhan karena dosa yang telah dilakukan anak-anaknya, padahal anak-anaknya lah yang melakukan dosa bukan dia sendiri. Lantas bagaimana sikap kita terhadap dosa? Adakah rasa takut terhadap dosa? Banyak sekali diantara kita yang senang hidup di dalam dosa dan tidak ada rasa takut ketika melakukan dosa. Takut akan Tuhan pasti menjauhi kejahatan dan dosa.


Takut akan Tuhan juga berarti percaya akan kedaulatan Tuhan. Artinya dalam setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita baik buruk maupun baik itu semua atas kendali nya Tuhan dan kita percaya bahwa Tuhan lah yang berdaulat atas hidup kita. Ayub yang telah kehilangan kekayaannya mengakui kedaulatan Tuhan. Ia berkata kepada istrinya yang menghasut dia untuk mengutuki Allah : “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? … ” (Ayub 2:10). Ayub percaya semua yang terjadi adalah atas kendali dan kehendak Allah.

Karakter bisa membuat kita kaya, namun orang yang kaya belum tentu memiliki karakter. Kejarlah dan bangunlah karakter itu. Mari kita menjadi istimewa tidak hanya di hadapan manusia, tetapi terutama menjadi istimewa di hadapan Tuhan kita.


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Instagram Clean
  • YouTube Clean
  • RSS Clean

© 2015 by Kezia Yuseli 

bottom of page